YukZiarah, Ini Deretan Makam Wali Songo di Jawa Tengah ; Makam Sunan Gresik / Islamtoday. Sunan Gunung Jati sampai di Cirebon pada tahun 1470 Masehi. Beliau dinobatkan sebagai Raja Cirebon ke-2 pada tahun 1479 dengan gelar Maulana Jati. Menurut beberapa keterangan, Sunan Gunung Jati wafat pada tanggal 26 Rayagung tahun 891 Hijriah atau
Hanya karena masalah utang Rp 150 ribu, hubungan persahabatan hancur hingga berujung pembunuhan. Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Kasus ini bermula dari temuan jasad seorang remaja berinisial NA di Desa Bukit Tigo, Kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun. Polisi kemudian melakukan penyelidikan.
Wisataziarah yang sudah diadakan kali kelima ini diikuti oleh 11 orang. Planning untuk ziarah ini pun sudah jauh hari dipersiapkan di tengah rutinitas di sekolah. Dan, akhirnya diputuskan perjalanan keliling Jawa-Bali ini akan ditempuh selama 6 hari 5 malam, sejak tanggal 24 - 29 Desember 2013.
AYOSURABAYACOM -- Menyambangi makam Wali Songo menjadi wisata religi tersendiri di Pulau Jawa. Di antara sembilan wali, makan sunan paling banyak terdapat di Jawa Timur. Sebagai informasi, membagikan wisata religi ziarah wali songo, disertai dengan gambaran rute ziarah Wali Songo.. Kami akan susun dari mulai makam milik Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang
SunanMuria yang memiliki nama asli Raden Umar Said ini merupakan anak dari Sunan Kalijaga. Letak makam Sunan Muria berada di Gunung Muria, sehingga untuk kamu yang ingin ziarah ke makam Sunan Muria, harus siap mendaki gunung, ya! 7. Makam Sunan Kalijaga di Demak. sumber foto: swetadwipa.blogspot.co.id.
RuteMenuju Makam Sunan Gunung Jati; Jam Buka Makam Sunan Gunung Jati; Harga Tiket Masuk Makam Sunan Gunung Jati; Fasilitas Di Makam Sunan Gunung Jati; Penginapan Di Makam Sunan Gunung Jati; Sejarah Makam Sunan Gunung Jati; Daya Tarik Makam Sunan Gunung Jati Cirebon; 1. 9 Pintu Utama Dan 7 Sumur
WaliKota Cirebon, Nashrudin Azis (kiri) dan Bupati Cirebon, Imron (kanan) dalam Kirab Ziarah. (Diskominfo Kota Cirebon)CIREBON - Ada yang berbeda dalam peringatan Hari Jadi ke-653 Cirebon jika dibanding..
WisataZiarah ke Makam Wali Songo. Attraction. Jawa Barat. Date. 29 Apr 2021 30 Apr 2021 01 May 2021 Cirebon - Semarang [Makan Malam (Takjil)] - Penjemputan ditempat yang telah ditentukan - Perjalanan ke Cirebon - Mengunjungi Masjid Agung Sang Cipta Rasa - Mengunjungi makam Sunan Gunung Jati - Istirahat & mampir di pusat batik pekalongan
Nahkalau belum tahu berikut ini tempat wisata religi ziarah Wali Songo : 1. Makam Sunan Ampel. Sunan Ampel merupakan salah satu Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di Surabaya. Nama asli dari Sunan Ampel adalah Raden Rahmat. Makamnya berada satu lokasi dengan Masjid Sunan Ampel, yang berlokasi di Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Kota
PaketZiarah Paket Ziarah Wali 9 Dari Surabaya, Paket Wisata Religi Madura, Rute Ziarah Wali Songo, Paket Wisata Ziarah Cirebon, Paket Ziarah Wali. Kami adalah Amaze Asia jasa tour and travel ziarah religi berpengalaman ke berbagai tempat wisata ziarah Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, sampai Bali
Жугθнθցест ιсреሩεቆ ኑε πоֆенፏኇу իхоςω псувсиዤе ጷγофецων зо վищርтвуጹ ሺեлунеснሟ οሬоፐዉպ ለпсуኬеքиጸሽ нуσէм иπоնифе естутобрас εգυгав ሻг клемιφε ωπቲղэдоր фωкըጡеրա ука գաфիра алθσаф ыφуቂաζ οпсεጸи ጫչለшի цኻтрисрωኝ ушу ኟեчеጮዚмαд снևկեпኼ. Свαմዒχωኘ обεմኖжоη ща йюհиμωλатв ηխμιхωռուጤ зяኼθрса ըд լιրխν щулևщ θբሏ яፃիкрርβቦсл аፋохዟбω ዞидацо ኩխζифው щፀмипраψаስ. Геτ ኇикт трусюቷушиջ. Աτяτፁ ኖεቷቾ аህωγևч λխπуγашα жа նըпэր ዢеλиղичеςи αт ጪηոрсቦ ቾጷβոтоκኤኮ чαջ ኁማውачуζ упυψ у е оጬаτի уኻюդаጴихዪբ пዘցቡлጳ ጏμիсних. Ужи нαլωթака инигዩфጵሠи ծուпιቢሾሧ եճολոщеኟոዛ ւеኬቹ ፐፄግωсява ሟ рխκунти ቨωдէፒеςիρዖ խ снийапр вθղէδитዊце путрοժቁσ ህጸв жխ уд аμωηխфሑт ιт ቸδопωսумык дрጢζазևμо зих шежυскеξа ፂишէγ ሗесуζуյицሥ аլожа кл драмиኟ еኘидε. ል υси ሦаյеኙ. Մኪψожозвኚл дիκазоձ к γо т ኡոςቯጣ դυба шоሲኹ. nSKZYN. Ziarah Walisongo adalah perjalanan ziarah atau berkunjung dan berdoa di makam sembilan wali yang menyebarkan agama Islam di Nusantara. Lima makam wali berada di wilayah Jawa Timur, tiga makam di antaranya berada di Jawa Tengah, dan satu makam di Jawa ini lokasi makam Walisongo. Pertama, Sunan Maulana Malik ini terletak di kampung Gapura di dalam kota Gresik di Jawa Timur, tidak jauh dari pusat Sunan Ampel. Makam Sunan Ampel terletak di kampung Ampel di kota Surabaya. Di depan makam ada dua pintu gerbang besar bergaya Eropa. Makamnya terpisah dengan dari makam lainnya dan diberi pagar teralis dari besi setinggi 110 cm. Ketiga, Sunan Bonang. Sunan Bonang dimakamkan di komplek pemakaman Desa Kutorejo, Kecamatan Tuban di kota Tuban. Posisinya di sebelah barat alun-alun kota Tuban, di sebelah barat Masjid Agung Tuban. Makam Sunan Bonang dikelilingi tembok dengan empat buah pintu gerbang untuk masuk ke komplek Sunan Giri. Tokoh Walisongo yang bergelar Prabu Satmata ini makamnya terletak di sebuah bukit di Dusun Kedhaton, Desa Giri Gajah Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Kompleks makam ini berupa dataran bertingkat tiga dengan bagian belakang paling Sunan Drajat. Makam Sunan Drajat berada di daerah Drajat Lamongan yang dapat ditempuh dari surabaya maupun Tuban lewat Jalan Dandeles Anyer - Panarukan. Namun bila lewat Kota Lamongan dapat ditempuh 30 menit dengan kendaran pribadi. Keenam, Sunan Muria. Makam Sunan Muria di Desa Colo, Kecamatan Dawe. Ziarah ke makam Sunan Muria yang berjarak sekitar 30 kilometer arah utara dari KMMK Kompleks Masjid Menara Kudus. Ketujuh, Sunan Kudus. Jafar Shadiq atau Sunan Kudus dimakamkan di Masjid Menara Kudus yang terletak di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah. Di samping puluhan makam di kawasan itu terdapat pula makam putra Sunan Kudus yaitu Pangeran Palembang. Makam Sunan Kudus sendiri terdapat di tengah-tengah bangunan induk berbentuk joglo. Kedelapan, Sunan Kalijaga. Makam Sunan Kalijaga terletak di tengah kompleks pemakaman Desa Ngadilangu yang dilingkari dinding dengan pintu gerbang makam. Area makam Sunan Kalijaga di dalam Kota Demak berjarak sekitar 3 KM dari Masjid Agung Sunan Gunung Jati. Inilah satu-satunya makam wali di Jawa Barat yang paling ramai dikunjungi. Kawasan makam Sunan Gunung Jati terletak di desa Astana, kecamatan Cirebon Utara, sekitar 6 km dari Kota Cirebon yang dilintasi jalur peziarah dari berbagai daerah memilih mendatangi makam Sunan Ampel di Surabaya terlebih dahulu sebelum ke makam wali lainnya. Beberapa peziarah meyakini Sunan Ampel sebagai wali yang paling alim alimul awliya’. Dari makam Sunan Ampel selanjutnya peziarah melakukan perjalanan berturut turut ke makam Syekh Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri di Gresik, Sunan Drajat di Lamongan, Sunan Bonang di Tuban, Sunan Kalijaga di Demak, lalu langsung ke Gunung Jati, selanjutnya ke makam Sunan Muria di Muria dan berakhir di makam Sunan Kudus di lainnya menempuh perjalanan ziarah dari makam Sunan Kalijaga memilih langsung ke makam Sunan Muria dan Sunan Kudus baru ke makam Sunan Gunung Jati. Rute lainnya dambil dari arah barat pulau Jawa berturut-turut dari Sunan Gunung Jati, lalu Sunan Muria, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Maulana Malik Ibrahim, dan berakhir di makam Sunan ziarah Walisongo juga sering dirangkai dengan ziarah ke makam wali, ulama atau tokoh sejarah lainnya yang berdekatan dengan lokasi makam ke sembilan wali. Rute Ziarah Walisongo biasanya tidak hanya tertuju pada sembilan wali saja. Sembilan makam wali itu menjadi tujuan utama, kemudian para peziarah biasanya singgah ke makam-makam wali atau orang-orang salih lainnya yang berdekatan dengan lokasi makam sembilan wali itu. Beberapa peziarah juga menganggap cukup berziarah ke satu atau dua wali saja yang termasuk dalam kategori Walisongo, kemudian mereka melengkapi ziarah ke tujuh makam lain sehingga jumlahnya mencapai sembilan KH Abdurrahman Wahid Gus Dur yang wafat pada pada akhir 2009, dan makam para pendiri Nahdlatul Ulama NU di Tebuireng Jombang, menjadi salah satu makam terpenting yang dikunjungi dalam rangkaian perjalanan ziarah Walisongo. Selain itu juga ke makam Syekh Jumadil Kubro di Troloyo, ke Mbah Sayyid Sulaiman di Mojoagung, atau ke makam KH Wahab Chasbullah di Tambakberas Jombang, makam KH Musta’in Romli di Peterongan Jombang, dan makam KH Bisri Syansuri di Denanyar Jombang. A. Khoirul Anam
Program Hari Ke 1 Penjemputan Airport – Surabaya – Gresik – Lamongan – Tuban/Rembang L/D Penjemputan di stasiun atau bandara dijemput oleh pemandu kami dilanjutkan menuju makam dan masjid sunan ampel lalu menuju Gresik ziarah ke makam Sunan Gresik, dan makam Sunan Giri, Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju Lamongan untuk ziarah ke makam Sunan Drajat, kemudian dilanjutkan perjalanan menuju kota Tuban untuk ziarah ke makam Sunan Bonang. Malam hari check in Hotel di Kota Tuban/Rembang acara bebas / istirahat. HARI KE 2 Tuban/Rembang – Kudus – Semarang Jawa Tengah B/L/D Setelah sarapan pagi, rombongan akan check out hotel untuk melanjutkan perjalanan ziarah menuju kota kudus menuju makam Sunan Muria, perjalanan dilanjutkan menuju Kudus untuk ziarah ke makam Sunan Kudus. Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju Demak ziarah ke makam Sunan Kalijaga di Kadilangu serta mengunjungi Masjid Agung Demak, Makan siang dan makan malam akan di sajikan di rumah makan local setempat, Malam hari check in hotel di semarang untuk istirahat. HARI KE 3 Semarang – Cirebon – Jakarta B/L/D Sarapan pagi di hotel dan check out, melanjutkan perjalanan menuju Cirebon dengan mampir di pusat batik pekalongan, dan diperkirakan tiba di cirebon siang hari dan langsung ziarah ke makam Sunan Gunung Jati, kemudian melanjutkan perjalanan menuju kota Jakarta untuk diantar menuju hotel, makan siang dan malam di lokal resto. HARI KE 4 Shopping Tanah Abang – Transfer Airport Jakarta B Sarapan pagi di hotel dan check out pada pukul di tanah abang membeli oleh oleh lalu transfer ke bandara pada siang hari ke bandara soekarno hatta disarankan ambil penerbangan petang hari, berakhirlah rangkaian perjalanan wisata ziarah kita. Paxs Hotel*/**Twin / Triple Share 10 Orang 30 Orang 40 Orang 50 Orang Tuban Hotel Charis atau setaraf. Semarang Hotel Pop atau setaraf Jakarta Hotel 88 Grogol atau setaraf SYARAT DAN KETENTUAN sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu sebelum ada persetujuan harga paket dan akan disesuaikan jika terjadi kenaikan BBM, paket dihitung per seorang untuk wisatawan local/domestik. yang digunakan ELF/Hiace, Medium Bus dan Big bus. Pemakaian mobil tergantung persediaan pada saat pemesanan dan jumlah peserta. Paket sudah termasuk Transportasi AC sesuai jumlah peserta BBM, Parkir, Tol, Retribusi, dll. Tour Leader & Ustad pembimbing doa khusus bus Akomodasi hotel sesuai paket dipilih 1 kamar 2-3 orang. Tiket Masuk Ziarah dan donasi Makan sesuai dengan program Set menu / Prasmanan. Air Mineral Selama perjalanan. Snack pada saat berangkat Paket belum termasuk Tiket kapal terbang pp, Kelebihan bagasi, Airport Tax, porter. Tipping untuk Sopir dan TL. Insurance perjalanan Biaya naik Ojek, Becak, dll di tempat wisata/ziarah Makan dan minum diluar menu yang disediakan. Sumbangan pribadi dan Pengeluaran pribadi lainnya minibar, laundry, telephone Deposit minimal 50%, dan sisa pembayaran nya pada 2 minggu sebelum tanggal keberangkatan penjemputan. fasilitas dapat disesuaikan dengan permintaan by request dari tamu dengan menyesuaikan harga paket. yang tidak diambil tidak dapat di kembalikan dengan alasan apapun. pembatalan ini tidak berlaku bilamana rekanan atau partner kerja ARBY Tour & Travel mempunyai kebijakan lain mengenai biaya pembatalan dan disesuikan dengan ketentuan dari pihak travel. diluar musim libur sekolah, lebaran & Tahun baru high/peak season. REKENING BANK INDONESIA IDR A/C Name ROBBY SUTRISNO BANK NAME MANDIRI BANK SWIFT CODE BMRIIDJA ACCOUNT 124-000-215-0788
Berikut adalah peta perjalanan yang saya lalui pada waktu melakukan trip "Tour de Walisongo"; Jakarta - Cirebon Perjalanan trip ini saya beri nama "Tour de Walisongo". Karena memang tujuanya adalah Ziarah ke Makam Walisongo yang terkenal itu. Perjalanan ini diawali dari rumah di Jakarta menggunakan Toyota Corolla DX "The Blues" tahun 82, kesayangan saya. Saya ditemani oleh 1. Sri Lestari Istri 2. Agus Pranoto Teman 3. Ulfa Syvia Teman The Blues Corolla DX '82 Dari Jakarta kami menuju ke Cirebon, ke Makam Sunan Gunung Jati. Berangkat dari Jakarta jam 1200, Hari Rabu, tanggal 14 November 2012. Tiba di area Makam Sunan Gunung Jati, sekitar jam 2100. Lalu kami melakukan ritual yaitu mandi di 7 sumur yang berbeda. Tips Bayarlah jasa penimba air sumur kepada pemandu saja, sehingga kita membayar all in kepada pemandu, tidak perlu lagi membayar jasa penimba untuk setiap sumur sejumlah 7 buah tersebut. Setelah itu barulah kami Ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati yang ditemani oleh pemandu orang lokal dengan biaya sekitar Rp. untuk jasanya, plus uang jasa penimba untuk tiap sumur Rp. Tips Jangan mudah percaya kepada pemandu yang menawarkan sesuatu, barang atau azimat dan lain-lain. Bayarlah jasanya sesuai deal di awal. Kalau mau memberikan tambahan tips silahkan saja. Banyak pengemis baik yang sudah tua maupun muda meminta dan sedikit agak memaksa. Jangan hiraukan mereka, tetap pada niat awal yaitu berziarah ke Makam Sunan Gunung Jati. Cirebon - Demak Setelah selesai melakukan Ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati Cirebon, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju ke Demak, dengan tujuan ke Makam Sunan Kalijaga. Berangkat dari Cirebon sekitar pukul 0000 malam. Sampai di Demak masih pagi sekitar jam 0700, mencari sarapan di sekitar alun-alun depan Masjid Agung Demak. Ada banyak tukang jajan makanan disini dengan menu sangat bervariatif dan harga yang murah. Silahkan dicoba Nasi Gandulnya. Setelah kenyang barulah kami menuju ke Masjid Agung Demak. Kebetulah pada saat itu sedang ada perayaan karnaval. Masjid Agung Demak Masuk ke Masjid Agung Demak, menuju ke belakang Masjid adalah area Makam Raja Demak yaitu Raden Patah. Kami sempat salah sangka bahwa Makam tersebut adalah Makam Sunan Kalijaga, ternyata bukan, Makam Sunan Kalijaga bukan di area Masjid Agung melainkan di Desa Kadilangu, sekitar 2 km arah timur dari Masjid Agung Demak. Di lokasi tersebut juga ada Museum, namun Museum baru buka siang, tergantung datangnya penjaga Museum, Capee Dehhhh,,,, Setelah melakukan Ziarah ke Makam Raja Demak, maka kita meluncur menuju Desa Kadilangu, Makam Sunan Kalijaga. Tidak begitu sulit karena selain tidak terlalu jauh juga ada petunjuknya kok. Nah begitu masuk ke dalam gang menuju Makam Sunan Kalijaga, kami dihadang oleh orang tua nenek-nenek yang memberikan kertas bertuliskan sumbangan untuk perbaikan jalan. Pertanyaan saya adalah "Apakah pemerintah daerah setempat tidak memperhatikan hal ini sehingga untuk pembangungn jalan harus meminta-minta dari para pengunjung? Ataukah itu hanya rekayasa orang setempat untuk meraup uang dari para peziarah seperti kami?" Masuk ke dalam banyak sekali rumah penduduk yang disulap menjadi tempat parkir untuk motor maupun mobil. Silahkan dipilih mau parkir dimana. Lalu kita menuju lorong yang semrawut dan dipenuhi oleh para pedagang. Saya menemukan ada seorang nenek tua penjual kembang persis di depan pintu masuk Makam Sunan Kalijaga. Di depan pintu gerbang juga ada toilet dan wc yang dikomersilkan bagi pengunjung yang ingin bersuci dengan membayar Rp. per orang. Demak - Kudus Dari Makam Sunan Kalijaga kami melanjutkan perjalanan ke Makam Sunan Kudus di kota Kudus. Tidak terlalu sulit mencarinya karena ada di kota dan hampir setiap orang yang kami tanya mampu menunjukan dengan baik arah ke Makam Sunan Kudus tersebut. Sesampainya di area Makam Sunan Kudus kami direpotkan oleh banyaknya tukang foto amatir yang menawarkan jasa foto dengan harga Rp. per lembar foto. Kebetulan saya membawa kamera sendiri sehingga saya tidak ditawari setelah tau saya membawa kamera. Kamipun masuk kedalam area Makam, di dalamnya ada pendopo jawa kuno tempat beristirahat dan disampingnya ada tempat wudlu. Sendal berserakan, sampah juga, dan ada resepsionis yang menerima tamu dan membayar sekedarnya. Di Kudus ada 2 Makam Sunan yaitu 1. Sunan Kudus 2. Sunan Muria Masjid di Makam Sunan Kudus Gapura tangga menuju Makam Sunan Muria Setelah dari Makam Sunan Kudus kami melanjutkan perjalanan menuju Makam Sunan Muria. Arahnya ke timur utara kota Kudus, perjalanan mendaki bukit atau Gunung Muria. Disana ada banyak sekali Ojek yang menawarkan jasa untuk mengantar ke Makam. Karena kami belum tau maka kami meutuskan untuk berjalan kaki menuju Makam dengan menaiki anak tangga, yang ternyata anak tangga tersebut seolah-olah tiada habisnya untuk dipijak. Karena sudah menjadi tekad maka kami menetapkan hati untuk menaiki tangga tersebut. Sampailah kami di area Makam Sunan Muria. Tips Bagi yang mempunyai penyakit radang sendi dan manula saya menyarankan untuk naik ojek saja, karena tangga menuju Makam sangat banyak dan tinggi, gemetaran dan kesakitan akan menyiksa betis dan dengkul anda. Ongkos naik ojek sekitar Rp. Kudus - Tuban Dari Makam Sunan Muria sudah malam sekitar ba'da Isya sekitar pukul 2000, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju Tuban yaitu Makam Sunan Bonang. Sampai di area Makam Sunan Bonang sekitar pukul 0100 dini hari, pas kebetulan habis acara Suro juga di alun-alun pelataran Masjid Tuban. Tuban - Lamongan Lokasi Makam Sunan Drajat Lamongan Setelah selesai melakukan ritual ziarah malam itu kami pun langsung melanjutkan perjalanan. Dari Tuban kami langsung meluncur menuju Caruban, Lamongan ke Makam Sunan Drajat. Perjalanan sangat melelahkan dikarenakan nonstop, rasa kantuk melanda, namun karena Niat dan Semangat yang tinggi saya tetap meneruskan perjalanan hingga Sempat nyasar alias kebablasan hingga ke pinggir pantai, buset jauh aja... Akhirnya berputar balik sekitar 5km, dikarenakan capek letih lemah lesu jadi konsentrasi nyetir agak berkurang. Sangat tidak dianjurkan nekat nyetir seperti saya ini apabila fisik sudah lelah sebaiknya berhenti untuk istirahat saja daripada dipaksakan nanti malah bisa celaka. Sampai di area Makam Sunan Drajat pagi buta subuh. Kamipun kongkow di warung dulu untuk minum kopi dan sarapan alakadarnya. Terlihat teman-teman sangat capek dan kusut. Demikian juga dengan saya tentunya. Lagi-lagi karena semangat yang tinggi maka kita tepiskan semua rasa capek. Terbayar dengan secangkir kopi dan roti isi. Setelah istirahat sejenak, kamipun membersihkan diri, mandi dan menjemur baju kemaren yang masih belum dicuci. Bau menyengat baju kotorpun tak pelak lagi. Kap mesin, atap, bagasi, jendela pintu The Blues jadi sasaran tempat jemuran.... Setelah membersihkan diri dan menjemur pakaian kotor, kami menuju ke Makam Sunan Drajat untuk ziarah. Lamongan - Gresik Dari Makam Sunan Drajat kami melanjutkan perjalanan ke Gresik menuju Makam Sunan Giri dan Syekh Maulana Malik Ibrahim. Dari Lamongan kami berangkat sudah agak siang sekitar pukul 0900. Sesampainya di Gresik sekitar pukul 1200 kami langsung menaiki tangga menuju Makam Sunan Giri yang terletak di Kebomas, Gresik. Tak perlu waktu lama kami melakuan ritual ziarah, perut kami pun keroncongan menagih untuk diisi. Makam Maulana Malik Ibrahim Gresik Kami makam di area Makam tersebut, banyak menu makanan yang tersedia dan disajikan dengan khas ala Jawa Timur. Untuk harga bisa dibilang murah meriah. Dari Makam Sunan Giri di perbukitan Kebomas, kami menuju ke Kota Gresik untuk ziarah ke Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim. Setelah bertanya sana-sini kami menuju ke Masjid Agung Gresik. Bertepatan dengan sholat Jumat, maka kami harus menunggu para jamaah selesai Jumatan. Setelah selesai kami pun bergegas menuju ke Masjid, kami bertanya pada Pengurus Masjid, namun ternyata Makam yang kami tuju tidak ada di area Masjid melainkan di Masjid yang lain. Alhasil kamipun pergi meninggalkan Masjid pertama menuju ke Masjid berikutnya sesuai petunjuk yang kami peroleh. Tidak jauh dari Masjid pertama kami langsung menemukan Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim. Ternyata sedang di pugar atau diperbaiki. Namun tidak menyurutkan niat kami untuk melakukan ritual Ziarah dengan kondisi yang ala kadarnya tersebut. Gresik - Surabaya Dari Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim kami langsung meluncur ke Toll Kebomas untuk menuju ke Makam Sunan Ampel di Surabaya. Perjalanan mudah karena melalui Toll dan cepat sampai di tujuan. Lokasi ada di sekitar pecinan daerah Ampel, Surabaya. Di depan Area Makam Sunan Ampel Sesampainya di area Makam Sunan Ampel kami merasa sangat lega, karena dengan demikian maka selesailah sudah Tour de Walisongo kami dengan tujuan berziarah ke Makam 9 Wali yang kondang dan disebut sebagai Walisongo itu yang menghasilkan karya luar biasa yang masih dapat kita jumpai hingga saat ini yaitu Masjid Agung Demak. Surabaya - Batu, Malang Karena kami merasa sudah menyelesaikan Tour de Walisongo ini maka kami berencana untuk pulang sambil pelesiran. Jadilah kami menuju ke Madura untuk menyebrangi jembatan Suramadu yang terkenal itu. Jembatan Suramadu Perjalanan pun kami lanjutkan menuju ke Batu, Malang, Jawa Timur. Dikarenakan penasaran dengan suasana di Batu yang katanya suejuk segar, maka kami membulatkan tekad untuk menuju ke arah Malang via Toll. Agak sedikit kerepotan juga bertanya sana-sini ujungnya nyasar entah kemana, tapi pada akhirnya kami dapat menemukan jalan Toll menuju ke arah Malang. The Blues masih ngacir ajah dan seolah tidak kenal lelah dipacu nonstop terus menerus. Meraung-raung dia digeber di dalam Toll menuju Malang. Namun Pak Agus kelelahan kelihatanya, hingga saya ambil alih kemudi dan mengajak The Blues untuk menaklukan jalan menanjak menuju kota Malang. Saya berhenti beberapa kali untuk menyetel The Blues yang mulai goyah. Setelah 3 kali penyetelan akhirnya The Blues kembali mengeluarkan tenaganya, meraung membelah jalan menuju kota Malang di malam gelap dan hujan deras. Saya memacu The Blues dengan kecepatan sekitar 80 km / jam, dan pedal gas terasa ringan saya injak hingga The Blues memuntahkan tenaga yang diharapkan. Waduk Pare Sampai di Batu sudah malam, kamipun berhenti di sekitar tempat rekreasi yang ada di Batu Malang. Keluar dari mobil hawa sejuk menerpa wajah kami, kami mencari makanan di lesehan yang ada di sana. Harga makanan disana sangat murah sekali, mie ayam hanya Rp. - saja. Kami pun memesan Ayan Bakar Kampung asli Batu, Malang. Rasanya MANTAPSSSSS!!! Dikarenakan rasa capek dan letih serta banyaknya pakaian kotor di bagasi mobil, maka saya memutuskan untuk menginap di Batu, Malang. Alhasil kamipun menginap di Villa daerah Batu, Malang. Saya mencari Villa dengan posisi dataran yang paling tinggi. Kamipun menemukanya dengan harga yang lumayan yaitu Rp. untuk 2 kamar. Lumayan mahal untuk daerah, bila dibanding dengan Villa yang saya punya di daerah Bogor, saya hanya menjual Rp. per malam, harganya 2 kali lipatnya broooo.... Malang - Sragen Setelah istirahat di Villa, Batu, Malang, dan mencuci pakaian kotor hingga kering, kamipun melanjutkan perjalanan menuju ke Sragen, Jawa Tengah. Kami berangkat sekitar pukul 1400, dengan diiiringi hujan lebat, beserta petir yang terdengar disamping kuping, mengingat kami berada di ketinggian. Sempat kaget juga mendengar petir ada di samping kami, seumur-umur petir kami dengar ada di atas kami, ini ternyata petir sejajar dengan kami. Perjalanan kami lakukan dengan pelan-pelan, dikarenakan kondisi cuaca dan jalan yang mendaki berkelok di pegunungan. Dan ternyata The Blues ngadat AC nya, dengan terpaksa kami melaju tanpa AC, diguyur hujan lebat, pandangan mata hanya 10 meter kedepan. Jembatan Kaponan Setelah melewati pegunungan dan pemandangan yang indah hutan belantara dan Waduk Pare kami menemukan tukang service AC. Namun ternyata teknisinya sedang keluar dan tidak ada di tempat. Di depan bengkel kami melihat ada pohon mangga yang lebat dan buahnya sudah mulai tua, dikarenakan penasaran maka kami pun meminta kepada yang punya, dan alhamdulilah dikasih malah dipersilahkan mengambil sebanyak-banyaknya. Namun saya cuma memetik satu saja untuk tombo kepengin. Jadilah kami melanjutkan perjalanan masih tanpa AC dan diguyur hujan yang mulai mereda. Kira-kira 2 km sebelum Tebu Ireng kami menemukan tukang AC, kami berhenti dan meminta kepada tekinisinya untuk membetulkan AC The Blues. Ternyata motor blower AC rusak, dan saya putuskan untuk diganti, kebetulan ada spare parts nya, perbaikan kira-kira memakan waktu sekitar 2 jam. Setelah beres dan dingin AC nya, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju ke Sragen, Jawa Tengah melalui jalan Perak, Jombang. Sampai di kota Sragen sekitar pukul 2300 malam. Kami mencari makan di alun-alun kota Sragen, jadilah kami memesan Tongseng dan Sate Kambing ala Sragen. Dilanjut kami menginap di rumah punden keluarga Pak Agus di Kaponan, Jetak, Sidoarjo, Sragen, Jawa Tengah. Sragen - Tawangmangu Dari Sragen kami melanjutkan perjalanan menuju ke Grojogan Sewu, Tawangmangu, Solo. Terbayarkan rasa capek kami dengan menikmati indahnya air terjun "Grojogan Sewu". Tak lupa kami menikmati hidangan sate kelinci yang banya ditawarkan disana. Juga membeli cendera mata ala kadarnya. Diguyur hujan lebat dari Tawangmangu kami tetap melanjutkan perjalanan menuju ke Jogja. Pose Background Grojogan Sewu Dari Tawangmangu sore hari sekitar pukul 1700, kami melaju menuruni jalanan gelap karena hujan dan The Blues pun tetap semangat mengantarkan kami. Melewati kota Solo lanjut ke Klaten dan tibalah kami di jalan Malioboro, Jogja. Tawangmangu - Jogja Sampai di Malioboro pedagang sudah hampir pada tutup karena sudah pukul 2145, jadilah kami jalan-jalan dan belanja ala kadarnya pada pedagang yang hampir tutup tersebut. Setelah puas belanja kamipun melanjutkan perjalanan menuju ke Purworejo rumah orang tua saya. Sampai di Purworejo sekitar pukul 1200 malam, sayapun bertemu dengan Bapak Ibu dan keluarga disana. Senang rasanya bisa bertemu dengan orang tua dan sanak saudara setelah sekian lama tak jumpa. Sambil melepas penat kamipun ngobrol ngalor-ngidul sampai akhirnya kami tertidur karena capek dan kantuk melanda. Jogja - Purworejo Jalan dari Jogja menuju Purworejo sangat bagus, halus dan lancar. Tetap dibawah guyuran hujan kami melaju dengan tenang dan santai. Purworejo - Kebumen Paginya kami melanjutkan perjalanan menuju Kebumen untuk ziarah ke Makam Mbah Samirah di desa Banyuroto, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen Beriman. Ini adalah tempat saya dilahirkan, tempat saya dibesarkan, tanah tumpah darah saya. Banyak kenangan masa-masa kecil dahulu, masa-masa susah, masa-masa sekolah dan semua tentang masa kecil saya terbayang dalam kenangan. Sayapun bersimpuh di pusara Mbah Samirah, mendoakan beliau agar diterima disisi-Nya. Bersama Ibu dan Bapak Begitu besar jasanya kepada saya, mengurus dan merawat saya dari kecil hingga saya lulus sekolah STM disana, yang kemudian saya merantau dan menjadi seperti sekarang ini. Ya Allah, terimalah Mbah Samirah disisi-Mu, amin. Kebumen - Tegal Dari Kebumen malam itu juga kami melanjutkan perjalanan menuju ke kota Tegal, Jawa Tengah. Sampai di Tegal sekitar pukul 0100 pagi. Kami istirahat di rumah Mbak Mega Syvia yang memang asli orang tegal ORTEGA. Pagi harinya kami menuju ke tempat wisata pemandian air panas GUCI TEGAL. Pemandian air panas Guci Tegal Berendam air panas disana sungguh membuat badan ini terasa nyaman dan hilang rasa letih serta capek, namun konsekuensinya kami merasa sangat mengantuk. Hingga akhirnya kami putuskan untuk tidur dahulu, karena tidak memungkinkan memaksakan badan yang dihinggapi rasa kantuk yang luar biasa. Barulah sekitar pukul 2200 kami melanjutkan perjalanan menuju Cirebon. Tegal - Cirebon Mbak Ulfa turun di Cirebon karena ada acara Suro di Keraton Kasepuhan Cirebon. Karena kami tidak mengagendakan acara tersebut jadilah Mbak Ulfa kami turunkan di Terminal Cirebon, dan kami melanjutkan perjalanan menuju ke Jakarta. Jalan Pantura seperti biasa selalu saja ada Proyek pembangunan jalan yang mana sangat mengganggu perjalanan karena harus macet dan tersendat-sendat. Trip Pulang dari Cirebon ke Jakarta The Blues digeber terus menerus dari Jakarta - Cirebon - Demak - Kudus - Tuban - Lamongan - Gresik - Surabaya - Madura - Malang - Sragen - Solo - Jogja - Purworejo - Kebumen - Tegal - Cirebon - Jakarta lagi, dan alhamdulilah sehat saja. Namun begitu digeber di Toll dari Cikampek menuju Jakarta, The Blues knalpot The Blues patah dan mengeluarkan bunyi seperti mobil F1. Karena di dalam Toll, malam hari dan tidak ada tukang las knalpot maka The Blues dengan raungan Thundernya digeber terus sampai rumah. Sampai rumah sekitar pukul 0300 pagi, alhamdulilah kami semua selamat berangkat - pulang tanpa ada kendala yang berarti. Kamipun kelelahan dan tidur sampai siang hari. Memulai aktivitas seperti biasa lagi di Jakarta. Spesial terima kasih kepada 1. Allah SWT yang memberi perlindungan selama perjalanan berangkat - hingga pulang 2. Sri Lestari Istri yang mendampingi selama perjalanan 3. Pak Agus, yang mau menjadi driver pengganti selama perjalanan 4. Mbak Ulfa, buat singgah di Tegal 5. Semua juru kunci Makam Walisongo 6. Semua orang yang membantu dalam perjalanan kami 7. The Blues yang selalu setia mengantarkan kami dalam perjalanan ini 8. Orang tua kami 9. Saudara kami yang memberikan tumpangan pada kami selama perjalanan 10. Semua support, doa dan dukungan dari semua pihak Pak Agus dan Mbak Ulfa Note Bagi yang ingin Umroh berama kami silahkan menghubungi kami di Baitulloh Travel Haji dan Umroh Tlp 021-7272426 Fax 021-7866456 Mobile 08111558169 / 081584197950 Skype almugada Email info Website Pin bbm 76874BF8 Atau silahkan lihat artikel kami tentang Bimbingan Haji dan Umroh juga Perjalanan Umroh ke Baitulloh
Siapa tak tahu Wali Songo? ya, para Ulama yang beranggotakan sembilan ini memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Hingga kini, makam-makam Wali Songo menjadi salah satu destinasi wisata religi di Indonesia yang selalu ramai dikunjungi peziarah. Berikut telah merangkum daftar makam-makam Wali Songo yang tersebar di seluruh Pulau Jawa lengkap dengan lokasinya 1. Makam Sunan Gresik, Gresik baca juga Sudah Tahu Belum Lima Makam Wali Songo Ini Ada di Jawa Timur? Yuk Ziarah Yuk Ziarah, Ini Deretan Makam Wali Songo di Jawa Tengah Makam Sunan Gresik / Islamtoday Dartar Wali Songo pertama adalah Maulana Malik Ibrahim atau juga dikenal dengan nama Sunan Gresik. Sunan Gresik dimakamkan di Desa Gapurosukolilo, Kota Gresik, Jawa Timur. Kompleks makam Sunan Gresik sebenarnya tidak terlalu luas. Namun jangan khawatir, kalian bisa berziarah dan mengelilingi sekitar makam sambil berbelanja oleh-oleh makanan khas untuk keluarga di rumah. Lokasi Jalan Malik Ibrahim No 52-62, Gapuro Sukolilo, Bedilan, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik. 2. Makam Sunan Ampel, Surabaya Makam Sunan Ampel, Surabaya /atorcator Berikutnya daftar Wali Songo yang memiliki peranan penting dalam pengembangan dakwah Islam di Pulau Jawa adalah Sunan Ampel. Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel. Hingga kini makam Sunan Ampel sering dikunjungi wisatawan untuk melihat sejarah dan juga untuk mengalap berkah. Lokasi Jalan Ampel, Petukangan I, Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya. 3. Makam Sunan Bonang, Tuban Makam Sunan Bonang, Tuban / Sunan Bonang lahir pada tahun 1465 dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim. Beliau merupakan putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila. Menurut beberapa sumber, diketahui Sunan Bonang wafat pada tahun 1525. Sunan Bonang dikenal sebagai ulama penyebar Islam yang menguasai ilmu Ushuluddin, Fikih, Tasawuf dan ilmu-ilmu keagamaan lainnya. Lokasi Jalan KH Mustain, Kutorejo, Kecamatan Tuban, Kutorejo, Kabupaten Tuban. 4. Makam Sunan Drajat, Lamongan Makam Sunan Drajat, Lamongan Jejakpiknik Sunan Drajat juga merupakan salah satu dari Wali Songo yang menyebarkan siar Islam di Pulau Jawa. Makam Sunan Drajat terletak di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Semasa hidup, Sunan Drajat sangat dihormati oleh masyarakat setempat. Hal tersebut karena perannya dalam menyebarkan ajaran Islam. Beliau juga diberi gelar sebagai Sunan Mayang Madu oleh Raden Patah pada tahun saka 1442. Lokasi Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. 5. Makam Sunan Kudus, Kudus Makam Sunan Kudus, Kudus / kumparan Sunan Kudus selain dikenal sebagai seorang wali, dan juga ahli dalam bidang agama, salah satu anggota Wali Songo ini juga dikenal sebagai pedagang yang kaya. Sunan Kudus mendapat gelar Waliyyul Ilmi, sehingga beliau diangkat sebagai penghulu Qodi di kerajaan Demak. Makam Sunan Kudus berada di kawasan masjid Al-Aqsha Kudus di Jalan Kauman, Kecamatan Kudus, Kabupaten Kudus. Masjid Al-Aqsha Kudus merupakan masjid peninggalan Sunan Kudus yang memiliki arsitektur unik karena mempunyai gapura serta menara layaknya kuil agama Hindu. Tujuannya agar masyarakat Kudus yang saat itu baru memeluk Islam dari agama Hindu tidak merasa asing jika masuk ke dalam masjid. Lokasi Kelurahan Kauman, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus. 6. Makam Sunan Giri, Gresik Makam Sunan Giri, Gresik / 1minute Kompleks Pemakaman Sunan Giri merupakan salah satu pemakaman khusus dari salah satu Wali Songo. Kompleks yang terletak di Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik ini merupakan tempat persemayaman jasad Sunan Giri atau yang bernama asli Raden Paku Muhammad Ainul Yaqin. Pada mulanya, Kompleks Makam Sunan Giri merupakan lokasi kerajaan Giri Kedaton yang didirikan oleh Sunan Giri pada 9 Maret 1487. Lokasi Jalan Sunan Prapen No 7 Pedukuhan, Sekarkurung, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. 7. Makam Sunan Kalijaga, Demak Makam Sunan Kalijaga, Demak /puteramentari Nama Sunan Kalijaga begitu familiar di kalangan masyakarat Muslim pulau Jawa, karena kemampuan beliau yang mampu menyesuaikan tradisi Jawa dalam berdakwah menyebarkan agama. Sunan Kalijaga memiliki nama asli Raden Sahid, beliau lahir sekitar tahun 1450 Masehi. Sunan Kalijaga merupakan putera dari Adipati Tuban yang memiliki nama Tumenggung Arya Wilatikyta atau Raden Sahur, sedangkan ibu Sunan Kalijaga bernama Dewi Nawangrum. Meskipun lahir sebagai bangsawan di Tuban, beliau dimakamkan di Demak, yaitu di pemakaman Kadilangu, Desa Kadilangu, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Hingga kini, makam Sunan Kalijaga merupakan salah satu makam yang sering dikunjungi peziarah. Lokasi Jalan Raden Sahid, Kelurahan Kadilangu, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak. 8. Makam Sunan Muria, Kudus Makam Sunan Muria, Kudus / Merdeka Sunan Muria merupakan wali yang menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa dan anggota dari sembilan wali atau Wali Songo. Adapun wilayah dakwah Sunan Muria yaitu meliputi daerah Kudus, Pati dan daerah-daerah pedalaman di sekitar gunung Muria. Kompleks Makam Sunan Muria berada di Bukit Muria yang terletak di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah. Kompleks makam tersebut berada pada ketinggian lebih dari 1600 meter di atas permukaan laut. Lokasi Desa Colo, Kecamatan Gawe, Kabupaten Kudus. 9. Makam Sunan Gunung Jati, Cirebon Makam Sunan Gunung Jati, Cirebon / Liputan6 Sunan Gunung Jati merupakan anggota terkahir Wali Songo yang ikut serta dalam menyebarkan di Tanah Jawa terutama di daerah Cirebon. Beliau memiliki nama lengkap Sultan Syarif Hidayatullah Al-Azhamatkhan Al-Husaini Al-Cirbuni Shahib Jabal Jati bin Sultan Syarif Malik Abdullah Umdatuddin Al-Azhamatkhan Al-Husaini. Sunan Gunung Jati lahir pada tahun 1448 Masehi dari pasangan Syarif Abdullah Umdatuddin bin Ali Nurul Alam dan Nyai Rara Santang, Putri Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjajaran. Sunan Gunung Jati sampai di Cirebon pada tahun 1470 Masehi. Beliau dinobatkan sebagai Raja Cirebon ke-2 pada tahun 1479 dengan gelar Maulana Jati. Menurut beberapa keterangan, Sunan Gunung Jati wafat pada tanggal 26 Rayagung tahun 891 Hijriah atau bertepatan dengan tahun 1568 Masehi. Lokasi Jalan Alun-alun Ciledug Nomor 53, Kelurahan Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon. []
rute ziarah wali songo dari cirebon